An Offer From a Gentleman by Julia Quinn

Judul : An Offer from a Gentleman (Tawaran dari Sang Gentleman)
Penulis :  Julia Quinn
Seri : Bridgerton Families #3
Genre : Historical Romance
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : April 2010
Rating : 

Tiba saatnya Lady Bridgerton mengadakan sebuah pesta topeng di rumahnya demi mendapatkan seorang jodoh untuk kedua putranya yang masih lajang, Benedict dan Colin. Walaupun Benedict hanyalah putra kedua dan tidak memiliki gelar, pria itu sangat tampan dan kekayaannya pun juga berlimpah. Benedict tidak ingin mencari istri dan menganggap semua wanita di London begitu membosankan sampai dia bertemu dengan gadis misterius yang datang ke pesta itu. Gadis itu tampak bersinar dengan gaun keperakan yang dia kenakan, dan tanpa mengetahui siapa gadis itu, Benedict jatuh cinta.

Sophia Becket adalah anak haram Earl of Penwood, dan mulai menjalani kehidupan sebagai pelayan ketika earl itu menikah dengan Araminta, janda dengan dua orang putri, Rosamund dan Possy. Sama seperti gadis yang lain, Sophie begitu ingin datang ke pesta dansa dan kali ini dia mendapat bantuan dari kepala pelayan di rumahnya untuk bisa datang ke pesta topeng Bridgerton. Dengan memakai gaun bekas neneknya, Sophie berangkat ke Bridgerton House dan berjanji akan pulang sebelum tengah malam. Pesta itu begitu indah, dan dia bertemu dengan seorang pria yang memikat hatinya, Benedict. Saat tengah malam, Sophie terburu-buru harus pulang dan meninggalkan sarung tangan bersulam simbol Penwood dan sebuah inisial nama, SLG, nama neneknya.

Benedict pun mencari-cari Sophia dengan mendatangi rumah Penwood, mengetahui hal itu, Aranmita mengusir Sophie. Akan tetapi, 2 tahun setelah pergi dari London, dia bertemu lagi dengan Benedict walapun saat pertemuan mereka sangat tidak pantas. Benedict tengah menyelamatkannya dari perkosaan.

Benedict begitu menyukai Sophie dan ingin menjadikan Sophie miliknya, akan tetapi Sophie tahu benar derita yang akan dialami seorang anak haram. Sophie pun menolak untuk menjadi simpanan Benedict. Tapi pria itu tak habis akal, dia pun meminta ibunya, Violet, untuk memperkerjakan Sophie dengan maksud membuat gadis itu tak betah dan akhirnya mau menjadi simpanannya. Tapi masa lalu Sophie yang begitu kelam, membuat gadis itu bersikeras tidak ingin berada di dekat Benedict.

--

Pertama kali aku membacanya, langsung terngiang drama Ever After alias Cinderela Story. Yap, kisah Sophie yang disiksa oleh ibu tiri serta dua saudara perempuan tiri, lalu pergi ke pesta dansa dan bertemu seorang pangeran di sana. Yang membuat menarik dari seri ke 3 ini adalah latar belakang Sophie dan perjuangannya dan sosok Benedict yang memang selama ini digambarkan sebagai si nomor 2 yang hidupnya lurus-lurus saja dan tidak ada kerumitan dalam hidupnya. Jujur, cerita ini sedikit menguras emosi ku dan di beberapa bagian aku sempat ikutan sedih, contohnya ketika Sophie menceritakan masa lalunya dan deritanya sebagai anak haram sampai perjuangannya sebagai pelayan.

Baca ulang ? kali ini tidak, karena menurutku buku Julia Quinn ini ceritanya sedikit serius dan banyak kesedihan dalam ceritanya.