The Lady Chosen by Stephanie Laurens

 

Judul : The Lady Chosen (Wanita Pilihan)
Penulis :  Stephanie Laurens
Seri : Bastion Club #1
Genre : Historical Romance
Penerbit : Dastan Books
Tahun terbit : 2011
My Rating : 

Ketujuh mantan mata-mata Inggris pulang kembali setelah perang, menerima gelar mereka dan menghadapi sebuah masalah baru, yaitu musim perjodohan. Mau tak mau, ketujuh pria bangsawan ini menjadi incaran para ibu yang ingin menikahkan para putri mereka, dan mereka pun sepakat untuk membentuk sebuah klub untuk saling membantu dalam menjalankan misi mereka, mencari istri. Dan terbentuklah Bastion Club.

Karena desakan wasiat yang diterima Tristan, Earl of Trentham, dia harus segera mencari seorang istri dan jika dia tidak menikah, maka seluruh harta akan diambil darinya, akan tetapi dia tetap harus menanggung para bibinya. Tristan akan mencari seorang wanita yang penurut dan tidak melibatkan cinta dalam pernikahannya sambil mengurus persiapan rumah yang akan menjadi markas Bastion Club. Tapi rencananya berubah, ketika dia melihat Leonora, tetangga barunya.

Leonora Carling selama ini berupaya untuk menjadi pengurus rumah tangga keluarganya dengan baik, sampai kemunculan seorang pencuri dan kejadian-kejadian aneh yang menimpa dirinya. Leonora tidak ingin paman dan adiknya tahu dan dia ingin menangani masalah itu seorang diri tanpa bantuan, meskipun bantuan itu datang dari pria tampan tetangga barunya.

Tak disangka, dalam usaha menguak misteri pencurian di rumah mereka, Leonora dan Tristan menjadi semakin dekat. Tristan yakin, bahwa Leonora adalah sosok yang selama ini dia cari dan Tristan ingin Leonora menjadi istrinya. Akan tetapi Leonora menolak Tristan dan mengatakan bahwa dia tidak ingin menikah, bukan karena dia tidak menyukai Tristan tapi Leonora memutuskan untuk tidak menikah sampai kapanpun dan tidak ada yang tahu alasannya, kecuali dirinya sendiri.

Well, satu kata untuk cerita HR ini. Boring. Entah karena mood bacaku yang berkurang akhir-akhir ini, atau karena memang ceritanya begitu membosankan. Alurnya bergerak laaaaaambat. Butuh waktu lama untuk aku menyelesaikan buku ini, seringkali aku tinggal buat membaca cerita lain yang lebih menarik. Pencarian maling yang nggak ketemu-ketemu, dan sekalinya ketemu, cuma bisa bilang "gini ajah ?"

Don't worry, walaupun ceritanya membosankan, hot scene ala Stephanie Laurens tetap ada dan banyak. hehehehehe.. Tapi dikarenakan, sekali lagi, aku bosan dengan ceritanya, jujur aku fast reading aja buat hot scene di cerita ini.

Overall, aku lebih suka dengan cerita Bastion Club yang kedua, cerita tentang Tony. FYI, aku memang baca buku keduanya dulu sih daripada buku kesatu ini..