The Bride Hunt by Jane Feather

Judul : The Bride Hunt (Perburuan Cinta)
Penulis : Jane Feather
Penerjemah : Yolanda Oktavia
Seri : Matchmaker Duncan Sisters #2
Genre : Historical Romance
Penerbit : Dastan Boooks
Tahun Terbit : Februari 2012
My rating : 

Surat kabar kontroversial, The Mayfair Lady, yang dikelola tiga kakak beradik Duncan mendapat surat tuntutan oleh Lord Barclays dimana ada artikel yang dianggap mencemarkan nama baiknya. Prudence Duncan dan Chasity, adiknya, harus menghadapi masalah ini sementara menunggu kakak tertua mereka, Constance, pulang dari bulan madunya. Prudence harus segera mencari pengacara yang mampu membela mereka di pengadilan dan mereka mendapat satu nama, seorang pengacara yang cukup handal, yang mendapat gelar kehormatan karena berhasil menangani kasus kerabat kerajaan. Walaupun pengacara ini terkenal dengan sikap yang dinginnya dan pemilih untuk menangani kasus, tidak ada pilihan lain, Prudence harus menemui pengacara ini dan memintanya untuk membela The Mayfair Lady.

Sir Gideon Malvern merasa tersinggung ketika mengetahui ada sebuah surat kabar gosip yang datang meminta bantuannya untuk menangani kasus pencemaran nama baik, sudah sepatutnya surat kabar itu dituntut karena menurutnya surat kabar ini hanya menuliskan gosip tak berdasar. Tapi setelah bertemau dengan perwakilan mereka, Gideon melihat ada sesuatu yang menarik, bukan saja kasus pencemaran nama baik ini cukup menarik perhatiannya, tapi editor Mayfair Lady yang menemuinya dengan menggunakan penyamaran wanita kolot, yang dengan cukup tegas mengkritik dirinya. Gideon memutuskan untuk memberinya kesempatan wanita itu untuk meyakinkannya kenapa dia harus membela mereka di pengadilan, dan juga Gideon penasaran akan wanita tersebut dan ingin mengenalnya lebih lanjut.

Prudence tak menyangka bahwa ada pria yang lebih arogan dari kaka iparnya, Max. Tapi Prudence harus bisa meyakinkan pengacara ini untuk mau menerima kasusnya, jadi sebagai tambahan atas kesepakatan pembagian pembayaran 80:20 atas jasanya apabila kasus mereka menang, Prudence menawarkan jasa Go-Between, dimana 3 kakak beradik Duncan akan memberikan jasa untuk mencarikan Gideon seorang istri. Gideon merasa konyol akan kesepakatan makcomblang ini, walaupun tak serius menanggapi tawaran Prudence ini, Gideon akan memainkan permainan ini walaupun dia sudah memilki seseorang yang dia inginkan, yaitu Prudence. 

Cerita buku kedua Duncan Sister Series ini lebih bagus dan menarik dari buku pertamanya, karena selain menceritakan bagaimana Prudence akhirnya mendapatkan seseorang yang dia cintai, tapi juga berfokus pada kasus tuntutan hukum yang menimpa Mayfair Lady. Buku kedua ini seakan jawaban dari pertanyaan dari buku satu, bagaimana keluarga Duncan yang tadinya berkecukupan tiba-tiba jatuh bangkrut sehingga ketiga kakak beradik Duncan harus melakukan banyak penghematan dan pintar-pintar mengatur pengeluaran, dan menurutku buku kedua ini menjadi titik balik keluarga Duncan.

Aku suka chemistri yang terbangun secara perlahan tapi pasti antara Prudence dan Gideon. Keduanya sama-sama memiliki pendirian kuat, sama-sama ingin menjaga hubungan di antara mereka sebagai hubungan profesional, tapi itu yang membuat mereka berdua sangat manis. Perdebatan-perdebatan cerdas juga bertebaran di buku kedua ini sama seperti di buku pertama karena memang kakak beradik Duncan digambarkan sebagai wanita cerdas dan menjunjung kesetaraan wanita.

Overall aku suka dan enjoy membaca buku kedua dari Duncan Sister Series, dan rasa penasaranku lengkap sudah terjawab. Berakhir dengan happy ending seperti biasanya, tapi alur cerita di buku kedua ini menarik karena juga menceritakan bagaimana kakak beradik Duncan menghadapi proses persidangan, jadi tidak membosankan dan page trunable. Sebagai tambahan, di tengah-tengah cerita kita dikasih klue untuk pria di buku ketiga nanti dan di bagian epilognya bagaimana awal dari Chasity, si bungsu, bertemu dengan pria ini.