Judul : One Night With A Prince (Semalam Bersama Sang Pangeran)
Penulis : Sabrina Jeffries
Seri : Royal Brotherhood #3
Genre : Historical Romance
Penerbit : Gramedia Pustakan Utama
Tahun Terbit : Januari 2012
My rating :
Gavin Byrne seorang pemilik club judi terkenal di London diketahui sebagai anak haram Prinny, Pangeran Wales, diminta oleh kedua saudara tirinya untuk membantu seorang Janda dengan imbalan gelar Baron. Byrne awalnya menolak, mengingat awal pertemuannya dengan Janda Haversham itu tidak menyenangkan, tapi setelah bujukan kedua sudaranya dan tertarik oleh Janda tersebut, akhirnya Byrne menyetujui akan membantu sang Janda dengan satu syarat, Janda tersebut mau menjadi wanita simpanan pura-puranya.
Untuk bisa mengambil surat yang berada di tangan Lord Stokley, Christabel mau menjalani syarat dari Byrne dan mulai belajar bermain kartu. Christabel tidak hanya harus bisa berjudi, tapi juga harus bisa menerima situasi tak bermoral yang ada di kelompok judi tersebut. Demi untuk mengambil surat dan menyelamatkan ayahnya dari hukuman, Christabel menyesuaikan diri untuk emnjadi wanita simpanan Byrne, pria yang terkenal dengan gonta ganti wanita. Tapi semakin dia dekat dengan Byrne, dia mengetahui sisi lain dari pria itu, ternyata Byrne tidak seperti banyak kabar yang beredar.
Christabel ingin merahasiakan misinya kepada Byrne, tapi rupanya Byrne telah menyelidikinya. Setelah mengetahui rahasia terbesar Byrne di estatnya, Christabel memutuskan untuk memberi tahu Byrne mengenai isi surat tersebut. Tapi setelah mengetahui isi surat itu, mampukah Byrne untuk tidak menggunakannya sebagai alat balas dendam kepada Prinny?
Sebelum mulai membahas mengenai cerita novel ini, aku mau mengomentari mengenai cover bukunya terlebih dulu. Series Royal Brotherhood ini bagus-bagus covernya, I like it. Dari buku satu sampai tiga, semuanya bergambarkan sebuah ruangan, yang mana menurutku cocok banget sama ceritanya.
Kenapa setiap pemilik club judi itu hot and adorable sexy gituuu seehh ? hahahaha.. menurutku Byrne ini dengan segala asam garam yang telah dia lalui, menjadikan dia pria yang matang, yang menjadikan dia so damn hot guy. Untuk heroinnya, Christabel, keras kepalanya bisa dimaklumi mungkin karena dia anak seorang jendral, dan mengingat Byrne terkenal sebagai anak haram pangeran, pemilik club judi, player, ketika Christabel mau menerima Byrne apa adanya, itu so sweet banget. Yang membuatku mengacungi jempol buat Christabel, dia bahkan tidak menuntut untuk Byrne menikahinya, karena tahu Byrne tidak mau berkomitmen.
Overall, buku ketiga ini ceritanya bagus sebagai penutup series Royal Brotherhood ini, karena Byrne mendapatkan istri yang dia cintai dan gelar seperti kedua saudara tirinya. (ups sorry, spoiler). I want more for this series. Aku ingin membaca kekompakan ketiga saudara tiri yang terhubung karena sama-sama merupakan anak haram Pengeran. Tapi walaupun begitu, di buku terakhir ini, munculnya Alec, Draker, dan istri-istri mereka, cukup mengobati rasa kangenku pada dua buku sebelumnya.
Aku juga pernah baca buku ini pas ngerental di tempat sewa buku dulu, bagus aku juga suka... pas liat buku ini disana kesan yang didapat adalah ni buku lecek banget pasti banyak yg baca terbukti ternyata bukunya bagus ^^
ReplyDeletehehehehe.. kalo bukunya lecek pasti banyak yang baca yah.. ^^
Delete